Kamis, 08 Mei 2014

Enzim (Fungsi, Tempat, Penghasil)



Enzim adalah suatu getah / cairan yang dihasilkan oleh kelenjar pencernaan. Enzim merupakan biomolekul protein dengan fungsi utama sebagai katalisator atau mempercepat dan mengoptimalkan proses reaksi di dalam sebuah reaksi yang bersifat kimia. Molekul yang wujud pertamanya dikenal dengan nama substrat akan dioptimalkan perubahannya menjadi molekul yang lebih sederhana dan biasanya disebut produk. Dalam proses tersebut, enzim mampu mempercepar lintasan metabolisme. Ia bekerja dengan melakukan rekasi bersama dengan molekul pada substrat. Kinerja enzim ini dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain suhu, kofaktor, keasaman dan juga inhibitor. Pada faktanya, terdapat beragam macam-macam enzim. Masing-masing enzim ini bereaksi pada substrat yang berbeda-beda dan menghasilkan produk yang juga berbeda.
           
No.
Nama Enzim
Letak
Fungsi
Penghasil
Mengubah
Menjadi
1.
Ptialin / Amilase
Mulut
Amilum
Maltosa
Kelenjar Ludah
2.
Pepsin
Lambung
Protein
Pepton
Lambung
3.
Renin
Lambung
Mengendapkan kasein susu
Lambung
4.
Amilase
Usus 12 Jari
Maltosa
Glukosa
Pankreas
5.
Tripsin
Usus 12 Jari
Pepton
Asam Amino
Pankreas
6.
Lipase
Usus 12 Jari
Lemak
Asam Lemak & Gliserol
Pankreas
7.
Erepsin
Usus Halus
Pepton
Asam Amino
Usus 12 Jari
8.
Maltase
Usus Halus
Maltosa
Glukosa + Glukosa
Usus Halus
9.
Sukrase
Usus Halus
Sukrosa
Glukosa + Fruktosa
Usus Halus
10.
Laktase
Usus Halus
Laktosa
Glukosa + Galaktosa
Usus Halus

Rabu, 24 Juli 2013

Jika Aku Bisa

Jika aku bisa memilih, rasanya ingin terlahir menjadi seorang putri raja. Yang bisa memiliki gaun indah dan kereta kencana. Dayang-dayang yang selalu siap sedia, mengantarkan apapun kebutuhan kita. Pernik kamar yang indah dan mempesona, dengan sentuhan eksotisme para arsitek istana.
Jika aku bisa memilih, rasanya ingin menjadi  bunga terindah, cantik nan mempesona. Memikat hati dengan warna dan harumnya. Menjadikan indahnya menarik hati siapapun yang memandangnya. Membuat siapapun terpesona dan berhasrat ingin memetiknya.
Jika aku bisa memilih, aku tak ingin terlahir di negeri tandus yang penuh gejolak. Negeri yang tak bisa membuatku leluasa bermain di taman, bercengkerama di halaman bahkan sekedar berdoa di reruntuhan. Negeri yang membuatku nyaman melangkah, sekolah, dan ibadah.
Jika aku bisa memilih, aku ingin memiliki ayah dan ibu seperti halnya dirimu. Yang akan menggendong dan menuntunku, mengantar dan menjemputku, mendidik dan mengasuhku. Mengatakan pada semua orang tentang keberhasilanku, dan membimbing meraih cita-cita dan cintaku.
Jika aku bisa memilih, aku ingin memiliki keluarga sempurna sepertimu. Istri dan suami seperti yang kuinginkan, dengan anak-anak pun seperti yang kuinginkan. Tak ada aral merintang dan kerikil tajam yang menghantam.
Aku memang tak bisa memilih, tapi aku mampu dengan apapun adanya aku. Allah menjadikanku spesial dengan segala kekuranganku, dengan segala masalahku, dengan segala rintanganku, dengan segala tantanganku dan dengan segala beban kehidupanku. Allah memilihku menjadi seperti aku sekarang ini karena Dia tahu yang terbaik untukku, memilihku menjalani masalah ini karena Dia tahu aku mampu, memilihku mengalami kekurangan ini karena Dia tahu aku bisa mengatasinya. Karena Allah telah membuatku hidup dengan segala apapun yang sanggup membuatku hidup.

Aku memang tak bisa memilih terlahir seperti apa, tapi aku bisa memilih untuk menjadi hebat dengan apa yang kumiliki sekarang itu semua karna kebesaran-mu.

Minggu, 09 Juni 2013

MELAMUN

Angan-angan atau melamun sebenarnya sebentuk mimpi juga, hanya saja itu dilakukan ketika kita terjaga, sementara mimpi berlangsung ketika kita tertidur. itulah satu-satunya perbedaan di antara keduanya, karena keduanya berlangsung ketika kita berada dalam suatu keadaan yang sangat santai, dimana kita tidak memperhatikan apa yang terjadi di sekeliling kita.


Senin, 06 Mei 2013

Selamat Bersembunyi

hemmmmmmmm seru tapi ketakutan..

sebagian dari mahasiswa tingkat 3 sekarang ada yang bersembunyi di tempat masing-masing yang mereka anggap aman. 
mahasiswa ini bersembunyi karena tidak ikut kuliah umum dari Dosen PPSDM Jakarta yang sekarang di langsungkan di Auditorium Politehnik Kesehatan Kemenkes Palu...

Kamis, 02 Mei 2013

AKU INGIN TETAP MELIHATMU


Celena Acacia anak kelas X SMA L Collage, nama Celena yang berarti bintang dan Acacia yang berarti terhormat, sungguh indah bagai putri kerajaan nama itu. Celena adalah anak kedua dari dua bersaudara, namun karena kakaknya Agacia telah meninggal dunia karena penyakit leukimia yang dialami Agacia, kini Celena menjadi anak tunggal. Celena adalah anak tomboy di antara teman-teman sebayanya di sekolah. Karna itu hampir seluruh temannya bergender laki-laki. Tapi ada seorang teman perempuannya yang mau dekat dengan Celena.

Vanessa namanya, Ia adalah anak perempuan yang manis, cantik serta pintar. Namun disayangkan karena Vanessa adalah seorang anak yang sangat pendiam bahkan terkesan tidak pernah mengeluarkan suaranya, hal ini sangat bertolak belakang sekali dengan Celena yang tomboy serta periang. Namun membuat mereka saling mengisi satu sama lain.
Semenjak sepeninggal kakak Celena keluarga Celena berubah drastis. Celenapun merasa menjadi tertekan karna keadaan keluarganya. Keluarga yang awalnya harmonis ini berubah menjadi broken home. Hal ini membuat Celena berubah menjadi sosok yang nakal dari biasanya.

Tettt…Tett..Teeett…
Bel berbunyi menandakan jam pulang sekolah. Ketika Celena berjalan mendekati koridor utama Ia bertemu dengan Rino.
“Eh Celena, gw lihat akhir-akhir ini lu beda. Ada apa?” Tanya Rino.
“Hah? Gw kenapa? Gw gak kenapa-kenapa” Jelas Celena.
“Jangan bohong deh gw tau kok kalau lu ada masalah gitu. Lu mau gak supaya lu gak banyak pikiran lagi? “Tanya Rino menggoda.
“Apa emangnya?” Tanya Celena kembali penasaran.
“Ini lu ambil, lu buka pas dirumah tapi jangan sampai ada yang tau. Terus lu cobain kalau gak ngerti telfon gw, oke?” Jelas Rino sambil menyodorkan bungkusan hitam kecil lalu bergegas meninggalkan Celena.
Celenapun bingung dan akhirnya terdiam dan membawa pulang bungkusan itu serta bergegas pulang.

~ Sesampai Celena di rumah
Sesampainya di rumah Celenapun segera membuka isi dari pemberian Rino.
Ketika di buka isinya hanya serbuk bedak yang biasa dipakai oleh bayi pikirnya, lalu disimpannya didalam lemarinya.
Selang beberapa waktu Rino menelfon ~
“Halo. Cel, udah dicoba belum?” Tanya Rino seakan ingin menerkam.
“Gw gak pakai bedak kali, itu masih ada di lemari gw. Besok lu ambil aja.” Jawab Celena lantang.
“Cel.. Cel… Gw tau kali lu gak make gituan, gw juga gak make kali. Halah, gimana sih lu? Nih, gw jelasin cara makenya. Lu taburin ketangan lu sedikit terus lu hirup, kalau gak lu siletin tangan lu terus taburin deh biar nikmat. “Jelas Roni panjang lebar.
“Itu emangnya obat ya ditaburin ke tangan yang luka gitu?” Tanya Celena polos.
“Iya, udah cobain aja ya. Bye Celena, selamat mencoba” Jawab Rino sebagai penutup pembicaraan.
“Yah, tunggu.. tunggu!” Ujar Celena panik.
“Yah udah dimatiin lagi, ini gimana gw gak ngerti” Tanya Celena dalam hati.
Akhirnya Celena mencobanya sesuai intruksi yang diberikan Rino, Celenapun terbuai dengan suasana yang ada.

Esok harinya, Celena tidak bersikap seperti biasa. Vanessa sahabat dekat Celena merasa canggung karena perubahan yang terjadi pada Celena ini.
Dan akhirnya hari berganti bulan, setelah 6 bulan lamanya Celena berubah dan mulai semakin dekat dengan Rino ini membuat Vanessa semakin bingung akan perubahan yang terjadi pada sahabatnya ini.

Akhirnya Vanessa yang terkenal sebagai gadis kuper ini mencoba untuk menghubungi Celena.
“Halo, bisa bicara dengan Celena?” Vanessa
“Iya, ini siapa?” Tanya Celena.
“Ini Vanessa. Cel kamu kenapa? Akhir-akhir jarang masuk sekolah?” Tanya Vanessa kembali.
“Oh, aku gak kenapa-kenapa. Tumben hubungin gw” Jawab Celena singkat.
“Yakin? Gak apa-apa kok lagi mau hubungin aja. Kamu lagi ada dimana sekarang?” Tanya Vanessa kembali.
“Rumah. Kenapa?” Celena
“Ada waktu?” Tanya Vanessa.
“Gak ada, nanti aku mau pergi.” Ujar Celena
“Kemana? Sama siapa?” Tanya Vanessa penasaran.
“Ih, apaan sih! Tanyanya gitu banget. Udah ah ganggu aja” Jawab Celena ketus lalu mematikan telfonnya.

Lalu Vanessapun bergegas bersiap-siap untuk pergi bersama Rino ~

Di perjalanan mobil yang di kendarai Rino terjegat oleh mobil hitam, sontak Rino langsung turun dari mobil dan menghampiri mobil hitam itu. Ternyata ada seorang gadis yang turun dari mobil itu, Ia adalah Vanessa.
Vanessa datang dan menghamipiri Celena untuk mengajak Celena pulang bersamanya, karena Ia tau bahwa Rino bukanlah cowok yang baik melainkan cowok yang berandalan.
Namun ajakan ini ditolak oleh Celena, Vanessa yang saat itu terus mengajak dan menarik tangan Celena ini di halangi oleh Rino dan teman-teman lain. Karena Vanessa tetap gigih ingin mengajak Celena kembali akhirnya tanpa sengaja Rino mendorong Vanessa yang berada di tepi jalan ke tengah jalan .
Dan saat itu juga ada sebuah truck besar yang melewati jalan itu dengan kecepatan yang tinggi. Akhirnya tanpa sengaja Vanessapun tertabrak truck itu, Celena yang melihat kejadian itu sontak berteriak dan berlari menghampiri sahabatnya itu. Sedangkan Rino bergegas pergi dari tempat kejadian.
Celenapun membawa Vanessa pergi kerumah sakit sebagai pertolongan pertama, namun disayangkan nyawa Vanessa tidak tertolong ketika diperjalanan menuju Rumah Sakit.

Akhirnya sekarang yang bisa dilakukan oleh Celena hanya menyesal karena semua sudah terlambat dan nyawa Vanessapun tidak dapat dikembalikan lagi. Kini Celena sadar bahwa disetiap masalah yang datang menghantam jiwa manusia tidak dapat diselesaikan dengan cara melampiaskan ke hal-hal yang negatif yang nikmatnya hanya sementara dan penyesalannya akan selamanya namun melainkan dengan cara tetap mendekatkan diri dengan Tuhan dan tetap bersosialisasi dengan orang lain karena di dunia ini hanya Tuhanlah yang mampu mengerti setiap masalah yang datang kedalam hidup mu, bukan hal-hal negatif yang dapat mengerti setiap pergumulan mu yang terjadi

---- The End -----

Senin, 29 April 2013

PT. Leang Yang


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Keselamatan dan kesehatan kerja difilosofikan sebagai suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budayanya menuju masyarakat makmur dan sejahtera. Sedangkan pengertian secara keilmuan adalah suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
K3 adalah suatu ilmu pengetahuan dan penerapan guna mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan dan lingkungan kerja. Menurut America Society of safety and Engineering (ASSE) K3 diartikan sebagai bidang kegiatan yang ditujukan untuk mencegah semua jenis kecelakaan yang ada kaitannya dengan lingkungan dan situasi kerja.
Secara umum keselamatan kerja dapat dikatakan sebagai ilmu dan penerapannya yang berkaitan dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungan kerja serta cara melakukan pekerjaan guna menjamin keselamatan tenaga kerja dan aset perusahaan agar terhindar dari kecelakaan dan kerugian lainnya.

Dalam K3 juga dikenal istilah Kesehatan Kerja, yaitu : suatu ilmu yang penerapannya untuk meningkatkan kulitas hidup tenaga kerja melalui peningkatan kesehatan, pencegahan Penyakit akibat kerja meliputi pemeriksaan kesehatan, pengobatan dan pemberian makan dan minum bergizi.
Istilah lainnya adalah Ergonomy yang merupakan keilmuan dan aplikasinya dalam hal sistem dan desain kerja, keserasian manusia dan pekerjaannya, pencegahan kelelahan guna tercapainya pelakasanaan pekerjaan secara baik.
B.       Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang dapat di temui di PT. Leang Yang sebagai berikut :
1.      Bagaimana tingkat kebisingan, intensitas pencahayan serta tingkat suhu dan kelembaban di PT. Leang Yang ?
2.      Apa saja yang bisa menimbulkan potensi bahaya kecelakaan dalam proses pengolahan bahan baku kayu sampai akhir pengolahan ?
3.      Upaya apa yang bisa dilakukan untuk mencegah timbulnya bahaya pada PT. Leang Yang ?
C.      Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dalam melakukan praktikum kesehatan dan keselamatan kerja ( K3) di PT. Leang Yang adalah :
1.      Untuk menganalisis tingkat kebisingan, intensitas cahaya serta tingkat suhu dan kelembaban di PT. Leang Yang.
2.      Untuk menganalisis bahaya apa saja yang berpotensi terjadinya kecelakaan kerja dalam proses pengolahan.
3.      Untuk mengetahui upaya yang dapat di ambil dalam mencegah terjadinya bahaya kecelakaan kerja.
D.      Manfaat Praktikum
Praktikum ini memberi manfaat untuk mahasiswa dimana mahasiswa dapat mengetahui dan mempelajari standar-standar kesehatan dan keselamatan kerja di industri dan untuk perusahaan yang bersangkutan dapat memberikan masukan akan pencehagahan terjadinya potensi bahaya kecelakaan kerja di perusahaan.


BAB II
DASAR TEORI

A.    Sanitasi Industri dan Kesehatan Keselamatan Kerja
1.      Pengertian
a.       Sanitasi Sanitasi menurut WHO, Sanitasi merupakan suatu usaha untuk mengawasi beberapa faktor lingkungan fisik yang berpengaruh kepada manusia terutama terhadap hal-hal yang mempunyai efek merusak perkembangan fisik, kesehatan, dan kelangsungan hidup.
b.      Sanitasi adalah perilaku disengaja dalam pembudayaan hidup bersih dengan maksud mencegah manusia bersentuhan langsung dengan kotoran dan bahan buangan berbahaya lainnya dengan harapan usaha ini akan menjaga dan meningkatkan kesehatan manusia (Wikipedia, 2012).
c.       Industri adalah bidang matapencaharian yang menggunakan ketrampilan dan ketekunan kerja (bahasa Inggris: industrious) dan penggunaan alat-alat di bidang pengolahan hasil-hasil bumi dan distribusinya sebagai dasarnya. Maka industri umumnya dikenal sebagai mata rantai selanjutnya dari usaha-usaha mencukupi kebutuhan (ekonomi) yang berhubungan dengan bumi, yaitu sesudah pertanian, perkebunan dan pertambangan yang berhubungan erat dengan tanah. Kedudukan industri semakin jauh dari tanah, yang merupakan basis ekonomi, budaya, dan politik (Wikipedia, 2013).
d.      Menurut Sumakmur (1988) kesehatan kerja adalah spesialisasi dalam ilmu kesehatan/kedokteran beserta prakteknya yang bertujuan, agar pekerja/masyarakat pekerja beserta memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, baik fisik, atau mental, maupun sosial, dengan usaha-usaha preventif dan kuratif, terhadap penyakit-penyakit/gangguan –gangguan kesehatan yang diakibatkan faktor-faktor pekerjaan dan lingkungan kerja, serta terhadap penyakit-penyakit umum.
Keselamatan kerja sama dengan Hygiene Perusahaan.
Kesehatan kerja memiliki sifat sebagai berikut :
1)      Sasarannya adalah manusia
2)      Bersifat medis.
e.       Keselamatan kerja adalah keselamatan yang bertalian dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan, dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungannya serta cara-cara melakukan pekerjaan (Sumakmur, 1993).
Keselamatan kerja memiliki sifat sebagai berikut :
1)      Sasarannya adalah lingkungan kerja
2)      Bersifat teknik.
Pengistilahan Keselamatan dan Kesehatan kerja (atau sebaliknya) bermacam macam ; ada yang menyebutnya Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja (Hyperkes) dan ada yang hanya disingkat K3, dan dalam istilah asing dikenal Occupational Safety and Health.
f.       Sanitasi industri atau industrial sanitation adalah proses untuk membuat bersih di lingkungan industri sehingga dapat hidup sehat atau The Promotion of Hygiene and The Prevention of Disease by Maintenance of Sanitary Condition (Webster’s Dictionary, 1978) dalam (Sutomo. AH, 2006). Atau dengan pengertian lain sanitasi industry sebagai kegiatan promosi kesehatan dan pencegahan penyakit melalui pemeliharaan kondisi bersih, sehingga bersifat promotif dan prefentif dan artinya jauh dari kegiatan kuratif.

B.     Klasifikasi Industri
1.      Klasifikasi industri menurut departemen perindustrian dan perdagangan (deperding). Deperdingemengelompokan industri menjadi empat.
a.      Industri kimia dasar, yaitu industri yang mengelola bahan mentah menjadi bahan baku atau bahan jadi.
b.      Industri mesin dan logam dasar, yaitu industri yang mengelola bahan mentah menjadi bahan baku atau barang satengah jadi.
c.      Aneka industri,merupakan industri yang menghasilkan beragam kebutuhan konsumen.
d.     Klompok industri kecil, yaitu industri dengan modal modal kecil dan peralatan yang sederhana.
2.      Klasifikasi industri menurut bahan bakunya.
a.    Industri ekstraktif, yaitu industri yang mengambil bahan baku langsung dari alam.
b.    Industri nonekstratif, yaitu industri yang mengambil bahan bakunya dari industri lain.
c.    Industri fasilitatif, yaitu industri yang menjual jasa untuk keperluan orang lain.
3.      Klasifikasi industri menurut bahan mentahnya.
a.       Industri agraris merupakan industri yang mengelolah bahan mentah dari hasil pertanian.
b.      Industri nonagraris, yaitu industri yang mengelolah bahan mentah dari hasil pertambangan.
4.      Klasifikasi industri menurut jumlah tenaga kerja.
a.       Industri besar merupakaan industri yang terdiri atas 100 orang tenaga kerja atau lebih.
b.      Industri sedang merupakan industri yang memiliki jumlah tenaga kerja 20 – 99 orang.
c.       Industry kecil, industri yang memiliki jumlah tenaga kerja 5 -15 orang
d.      Industry rumah tangga industri yang memiliki jumlah tenaga kerja 1 – 4 orang
5.      Klasifikasi industry menurut produktivitas perorangan dalam industry.
a.       Industri primer, industry yang menghasilkan barang tanpa pengelolahan yang lebih lanjut.
b.      Industri skunder, adalah industry yang memerlukan pengelolahan yang lebih lanjut.
c.       Industri tersier, adalah industry yang bergerak dalam bidang jasa.
6.      Klasifikasi industry menurut daerah pemasarannya.
a.       Industry local yaitu industry yang daerah pemasarannya bersipat local ( tidak di pasarkan keluar daerah pembuatan industry.
b.      Industry nasional yaitu industry yang daerah pasarannya bersipat nasional dan di pasarkan keluar daerah pembuatan industry.
c.       Industry internasional yaitu industry yang daerah pemasarannya sudah mendunia dan melintas batas Negara.
7.      Klasifikasi industry bedasarkan pemodalannya.
a.       PMDH ( penanaman modal dalam Negara )
b.       PMA ( penanaman modal asing )
c.       Patungan, penanaman modal gabungan dalam negri dan luar.
8.      Klasifikasi industry menurut hasil produksinya.
a.       Industry berat yaitu industry yang menghasilkan alat alat produksi, mesin mesin, bahan baku, dan bahan penolong.
b.      Industry ringan yaitu industry yang menggunakan mesin untuk menghasilkan barang jadi. Contonya industry makanan.

C.    Pengertian dan Tujuan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
1.      Tujuan K3
Tujuan umum dari K3 adalah menciptakan tenaga kerja yang sehat dan produktif.
Tujuan hyperkes dapat dirinci sebagai berikut (Rachman, 1990) :
a.       Agar tenaga kerja dan setiap orang berada di tempat kerja selalu dalam keadaan sehat dan selamat.
b.      Agar sumber-sumber produksi dapat berjalan secara lancar tanpa adanya hambatan.
2.      Ruang Lingkup K3
Ruang lingkup hyperkes dapat dijelaskan sebagai berikut (Rachman, 1990):
a.       Kesehatan dan keselamatan kerja diterapkan di semua tempat kerja yang di dalamnya melibatkan aspek manusia sebagai tenaga kerja, bahaya akibat kerja dan usaha yang dikerjakan.
b.      Aspek perlindungan dalam hyperkes meliputi :
1)      Tenaga kerja dari semua jenis dan jenjang keahlian
2)      Peralatan dan bahan yang dipergunakan
3)      Faktor-faktor lingkungan fisik, biologi, kimiawi, maupun sosial.
4)      Proses produksi
5)      Karakteristik dan sifat pekerjaan
6)      Teknologi dan metodologi kerja
c.       Penerapan Hyperkes dilaksanakan secara holistik sejak perencanaan hingga perolehan hasil dari kegiatan industri barang maupun jasa.
d.      Semua pihak yang terlibat dalam proses industri/perusahaan ikut bertanggung jawab atas keberhasilan usaha hyperkes
D.    Ergonomi Dan Ruang Lingkupnnya
1.      Pengertian
a.       Egonomi sering disebut Human Factor Engineering, suatu ilmu yang mengatur bagaimana manusia bekerja.
b.      Ergonomi atau Ergonomic (bahasa Inggrisnya) sebenarnya berasal dari kata Yunani yaitu Ergo yang berarti kerja dan Nomos yang berarti aturan atau hukum.
c.       Ergonomi mempunyai berbagai batasan arti, di Indonesia disepakati bahwa Ergonomi adalah ilmu serta penerapannya yang berusaha untuk menyerasikan pekerjaan dan lingkungan terhadap orang atau sebaliknya dengan tujuan tercapainya produktifitas dan efisiensi yang setinggi-tingginya melalui pemanfaatan manusia seoptimal mungkin (Nurmianto, 1996).
d.      Ergonomi adalah suatu cabang ilmu yang mempelajari perancangan pekerjaan-pekerjaan yang dilaksanakan oleh manusia, sistem orang dan mesin, peralatan yang dipakai manusia agar dapat dijalankan dengan cara yang paling efektif termasuk alat – alat peragaan untuk memberi informasi kepada manusia. (Sutalaksana :"Teknik Tata Cara Kerja”).
2.      Ruang Lingkup
Sedangkan Ruang lingkup ergonomi sangat luas aspeknya, antara lain meliputi:
a.       Teknik
b.      Pengalaman psikis
c.       Anatomi, utamanya yang berhubungan dengan kekuatan dan gerakan otot dan persendian.
d.      Anthropometri
e.       Fisiologi, terutama berhubungan dengan temperatur tubuh dan aktivitas otot.
                                      
E.     Cakupan Dari Ergonomi Di Industri
Ruang lingkup ergonomi yang mencangkup antara pekerja dan lingkungan yang ada di industry, salah satunya Penerapan ilmu pengetahuan yang berkaitan kinerja manusia (fisiologi, psikologi, dan industri rekayasa) memperbaiki sistem kerja, yang terdiri dari orang tersebut, pekerjaan, alat dan peralatan, tempat kerja dan ruang kerja, dan lingkungan sekitarnya.
  1. Desain, modifikasi, penggantian dan pemeliharaan peralatan untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas produk.
  2. Desain dan modifikasi ruang kerja serta tata letak tempat kerja untuk kemudahan dan kecepatan operasi, pelayanan dan pemeliharaan.
  3. Desain dan modifikasi metode kerja, termasuk otomatisasi dan alokasi tugas antara operator (manusia) dan mesin.
  4. Perancangan kondisi lingkungan fisik kerja yang mampu memberikan kenyamanan, keamanan/keselamatan dan kesehatan kerja bagi manusia untuk meningkatkan motivasi kerja, kualitas lingkungan kerja dan produktivitas.
a.       Faktor fisik dari lingkungan kerja:
1)      Kebisingan: 85 dBA.
2)      Iklim Kerja: suhu kering (24-26 oC), suhu basah (21-30 oC), Kelembaban (65-95 %).
3)      Getaran: 4-5 Hz untuk organ perut dan tulang  belakang sedangkan 40-80 Hz untuk ketajaman mata.

F.     Pencahayaan
1.      Persyaratan
Intensitas cahaya di ruang kerja sebagai berikut :
JENIS KEGIATAN
TINGKAT PENCAHAYAAN
MINIMAL (LUX)
KETERANGAN
Pekerjaan kasar dan tidak terus menerus
100
Ruang penyimpanan & ruang peralatan/instalasi yang memerlukan pekerjaan yang kontinyu.
Pekerjaan kasar & terus menerus
200
Pekerjaan dengan mesin dan perakitan kasar.
Pekerjaan rutin
300
R. administrasi, ruang kontrol, pekerjaan mesin & perakitan/ penyusun.
Pekerjaan agak halus
500
Pembuatan gambar atau berkerja dengan mesin kantor pekerja pemeriksaan atau pekerjaan dengan mesin.
Pekerjaan halus
1000
Pemilihan warna, pemrosesan tekstil, pekerjaan mesin halus & perakitan halus
Pekerjaan amat halus
1500
Tidak menimbulkan bayangan
Mengukir dengan tangan, pemeriksaan pekerjaan mesin dan perakitan yang sangat halus
Pekerjaan terinci
3000
Tidak menimbulkan bayangan
Pemeriksaan pekerjaan, perakitan sangat halus

2.      Tata Cara
a.       Pengertian
Pencahayaan adalah jumlah penyinaran pada suatu bidang kerja yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efektif.
b.      Tata cara pelaksanaan
Agar pencahayaan memenuhi persyaratan kesehatan perlu dilakukan tindakan sebagai berikut :
A.    Pencahayaan alam maupun buatan diupayakan agar tidak menimbulkan kesilauan dan memilki intensitas sesuai dengan peruntukannya.
B.     Kontras sesuai kebutuhan, hindarkan terjadinya kesilauan atau bayangan.
C.     Untuk ruang kerja yang menggunakan peralatan berputar dianjurkan untuk tidak menggunakan lampu neon.
D.    Penempatan bola lampu dapat menghasilkan penyinaran yang optimum dan bola lampu sering dibersihkan.
E.     Bola lampu yang mulai tidak berfungsi dengan baik segera diganti.

G.    Kebisingan
1.      Persyaratan
Tingkat pajanan kebisingan maksimal selama 1 (satu) hari pada ruang proses adalah sebagai berikut :
No.
TINGKAT KEBISINGAN (dBA)
PEMAPARAN
HARIAN
1.
85
8 jam
2.
88
4 jam
3.
91
2 jam
4.
94
1 jam
5.
97
30 menit
6.
100
15 menit

2.      Tata Cara
a.       Pengertian
Kebisingan adalah terjadinya bunyi yang tidak dikehendaki sehingga mengganggu atau membahayakan kesehatan.
b.      Tata cara pelaksanaan
Agar kebisingan tidak mengganggu kesehatan atau membahayakan perlu diambil tindakan sebagai berikut :
1)      Pengaturan tata letak ruang harus sedemikian rupa agar terhindar dari kebisingan.
2)      Sumber bising dapat dikendalikan dengan beberapa cara antara lain: meredam, menyekat, pemindahan, pemeliharaan, penanaman pohon, peninggian tembok, membuat bukit buatan, dan lain-lain.
3)      Rekayasa peralatan (engineering control).

H.    Nilai Ambang Batas Iklim Kerja
INDEKS SUHU BASAH DAN BOLA (ISBB) YANG DIPERKENANKAN

Pengaturan waktu kerja setiap jam

ISSB
( oC )

Beban Kerja

Waktu Kerja
Waktu Istirahat
Ringan
Sedang
Berat
Bekerja terus menerus
-
30,0
26,7
25,0
(8 jam/hari)
75% kerja
25% istirahat
30,6
28,0
25,9
50% kerja
50% istirahat
31,4
29,4
27,9
25% kerja
75% istirahat
32,2
31,1
30,0

Indeks Suhu Basah dan Bola untuk di luar ruangan dengan panas radiasi :
ISBB : 0,7 Suhu basah alami + 0,2 Suhu bola + 0, I Suhu kering.

lndeks Suhu Basah dan Bola untuk di dalam atau di luar ruangan tanpa panas radiasi: ISBB = 0,7 Suhu basah alami + 0,3 Suhu bola.

Catatan:
1.      Beban kerja ringan membutuhkan kalori 100 -200 Kilo kalori/jam.
2.      Beban kerja sedang membutuhkan kalori > 200 -350 Kilo kalori/jam.
3.      Beban kerja berat membutuhkan kalori > 350 -500 Kilo kalori/jam.

J. Proses Pengolahan
1.      Penggergajian kayu
Bahan baku kayu tersedia dalam bentuk kayu gelondongan sehingga masih perlu mengalami penggergajian agar ukurannya menjadi lebih kecil seperti balok atau papan. Pada umumnya, penggergajian ini menggunakan gergaji secara mekanis atau dengan gergaji besar secara manual. Proses ini menimbulkan debu yang sangat banyak dan juga menimbulkan bising.
2.      Penyiapan Bahan Baku
Proses ini dilakukan denganmenggunakan gergaji baik dalam bentuk manual maupun mekanis, kampak, parang, dan lain-lain. Proses ini juga menghasilkan debu terutama ukuran yang besar karena menggunakan mata gergaji atau alat yang lainnya yang relatif kasar serta suara bising.
3.      Penyiapan Komponen
Kayu yang sudah dipotong menjadi ukuran dasar bagian meubel, kemudian dibentuk menjadi komponen-komponen meubel sesuai yang diinginkan dengan cara memotong, meraut, mengamoplas, melobang, dan mengukir, sehingga jika dirakit akan membentuk meubel yang indah dan menarik.
4.      Perakitan dan Pembentukan
Komponen meubel yang sudah jadi, dipasang dan dihubungjan satu sama lain hingga menjadi meubel. Pemasangan ini dilakukan dengan menggunakan baut, sekrup, lem, paku ataupun pasak kayu yang kecil dan lain-lain untuk merekatkan hubungan antara komponen.
5.      Penyelesaian Akhir
Kegiatan yang dilakukan pada penyelesaian akhir ini meliputi: (1) Pengamplasan / penghalusan permukaan meubel, (2) pendempulan lubang dan sambungan, (3) pemutihan meubel dengan H2O2, (4) pemlituran atau “sanding sealer”, (5) pengecatan dengan “wood stain” atau bahan pewarna yang lain, dan (6) pengkilapan dengan menggunakan melamic clear. Pada bagian ini menimbulkan debu kayu dan bahan kimia serta pewarna yang tersedia di udara, seperti H2O2, sanding sealer, melamic clear, dan wood stain yang banyak menguap dan beterbangan di udara, terutama pada penyemprotan yang menggunakan sprayer.

BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

A.    Tempat dan Waktu Observasi
1.      Tempat
Observasi dilaksanakan di Industri Kayu PT. Leang Yang Kelurahan Wani Kecamatan Palu Utara
2.      Waktu
Observasi dilaksanakan pada Hari/ Tanggal: Jum’at, 18 Januari 2013, pukul 01:30 WITA sampai dengan selesai.
B.     Prosedur Kerja
1.      Kebisingan
a.       Hidupkan alat, dengan menekan tombol ON
b.      Arahkan mikrofon kearah sumber bising
c.       Baca dan catat hasil display
d.      Lakukan pencatatan tiap 5 detik selama 10 menit
e.       Setelah selesai tekan tombol OFF
2.      Pencahayaan
a.       Hidupkan alat dengan menekan tombol ON
b.      Photo cell dihadapkan sumber cahaya
c.       Lakukan pencatatan hasil display pada masing-masing titik sebanyak sembilan titik dalam satu ruangan.
d.      Setelah selesai tekan tombol OFF
3.      Suhu / kelembaban
a.       Hidupkan alat dengan menekan tombol ON
b.      Lakukan pencatatan hasil display pada masing-masing data dari BH, BS, GLOBO, TGBHi, TGBHe, HR dan IC.
c.       Lakukan pencatatan sebanyak sembilan titik dalam satu ruangan.
d.      Setelah selesai tekan tombol OFF

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.    Hasil
1.      Kebisingan
Tabel Pengukuran Kebisingan 10 Menit Rentang Waktu
Lokasi : Pt. Leang Yang Wani
Detik ke – 5
Menit ke – 1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1
90,2
98,3
92,5
7,74
80,2
97,5
86,2
81,3
84,5
83,4
2
82,0
80,7
77,7
77,2
79,1
89,9
82,9
78,2
79,0
95,5
3
84,1
86,9
90,3
78,1
79,5
81,6
97,3
85,9
89,0
90,1
4
80,7
96,9
83,2
80,6
81,8
90,3
90,7
94,5
95,1
80,9
5
80,8
89,9
90,6
82,8
81,8
80,3
79,0
78,2
80,7
79,9
6
76,4
81,5
80,1
80,1
74,8
75,6
76,8
76,7
87,0
78,9
7
80,7
73,8
72,9
73,8
84,5
75,1
80,0
85,7
78,8
81,6
8
78,8
82,6
77,9
79,6
79,5
80,6
79,1
92,0
98,3
80,5
9
89,2
81,3
79,5
78,6
80,1
80,3
80,0
78,9
81,5
82,3
10
79,3
79,9
82,8
90,6
80,3
80,6
93,2
91,2
76,1
75,5
11
78,9
83,5
78,9
77,8
74,5
78,9
74,8
79,5
81,6
79,3
12
80,2
98,8
78,2
86,7
88,8
78,9
82,3
80,4
82,9
79,4
Leq
85,6
90,5
85,8
85
84
90,1
89,8
88,3
88,8
88,8

PENYELESAIAN :

1.      Leg = Lmax – {1/3(Lmax – Lmin)}
= 90,2– {1/3(90,2–76,4)}
= 90,2– 1/3 (13,8)
= 90,2– 4,6
= 85,6

2.        Leg = Lmax – {1/3(Lmax – Lmin)}
= 98,8 – {1/3(98,8 – 73,8)}
= 98,8 – 1/3 (25)
= 98,8 – 8,3
= 90,5
3.      Leg = Lmax – {1/3(Lmax – Lmin)}
= 92,5 – {1/3(92,5 – 72,5)}
= 92,5 – 1/3  (20)
= 92,5 – 6,7
= 85,8
4.         Leg = Lmax – {1/3(Lmax – Lmin)}
= 90,6 – {1/3(90,6 – 73,8)}
= 90,6 – 1/3 (16,8)
= 90,6 – 5,6
= 85

5.      Leg = Lmax – {1/3(Lmax – Lmin)}
= 88,8 – {1/3(88,8–74,5)}
= 88,8– 1/3 (14,3)
= 88,8– 4,8
= 84
6.         Leg = Lmax – {1/3(Lmax – Lmin)}
= 97,5 – {1/3(97,5 –75,1)}
= 97,5 – 1/3 (22,4)
= 97,5 – 7,4
= 90,1

7.      Leg = Lmax – {1/3(Lmax – Lmin)}
= 97,3 – {1/3(97,3 – 74,8)}
= 97,3 – 1/3 (22,5)
=97,3 – 7,5
= 89,9

8.         Leg = Lmax – {1/3(Lmax – Lmin)}
= 94,5 – {1/3(94,5 –76,7)}
= 94,5 – 1/3 (18,8)
= 94,5 – 6,2
= 88,3
9.      Leg = Lmax – {1/3(Lmax – Lmin)}
= 95,1 – {1/3(95,1 –76,1)}
= 95,1 – 1/3 (19)
= 95,1 – 6,3
= 88,8

10.     Leg = Lmax – {1/3(Lmax – Lmin)}
= 95,5 – {1/3(95,5 –75,5)}
= 95,5 – 1/3 (20)
= 95,5 – 6,7
= 88,8


HASIL PERHITUNGAN AKHIR (LEQ)
Menit  ke – 10
Jam ke – 1
1
1
85,6
2
90,5
3
85,8
4
85
5
84
6
90,1
7
89,8
8
88,3
9
88,8
10
88,8

Leg = Lmax – {1/3(Lmax – Lmin)}
= 90,5 – {1/3(90,5–84)}
= 90,5 – 1/3 (6,5)
= 90,5 – 2,1
= 88,4


2.      Pencahayaan
Tabel Hasil Pengukuran Pencahayaan
Di Pt. Leang Yang
Tanggal     : 18 Januari 2013
Jam            : 01.00 WITA
Tempat      : Pt. Leang Yang

No.
Titik
Ruang Pengukiran
Tempat Pengamplasan
Tempat Pengecetan
Pemotongan Kayu Kecil
Pemotongan Kayu Besar
Ket
1.
1
0,28
0,15
0,21
0,24
0,16
Lux
2.
2
0,15
0,20
0,15
0,26
0,28
Lux
3.
3
0,15
0,18
0,32
0,23
0,48
Lux
4.
4
0,14
0,16
0,18
0,23
0,20
Lux
5.
5
0,12
0,12
0,14
0,31
0,30
Lux

PENYELESAIAN :
a.      Ruang Pengukiran
            = 0,168
            = 0,17

b.      Ruang Pengamplasan

            = 0,16

c.       Ruang Pengecetan


            = 0,16

d.      Ruang Pemotongan Kayu Kecil

            = 0,26
           
e.       Ruang Pemotongan Kayu Besar


            = 0,28
3.      Suhu dan Kelembaban
Tabel Hasil Pengukuran Suhu Dan Kelembaban
Di Pt. Leang Yang

Tanggal           : 18 Januari 2013
Jam      : 01.00 WITA
Tempat            : Pt. Leang Yang

ISBB
Ruangan
Ket
Pengukiran
Pemotongan Kayu Besar
Finishing

BH
33,0
33,2
31,3
OC
BS
33,0
33,3
32,2
OC
GLOBAL
36,1
34,7
32,5
OC
TGBHi
33,5
33,6
31,6
OC
TGBHe
33,3
33,4
31,5
OC
I.C
41
43
41
OC
HR
67
68
72
%

a.      Ruang Pengukiran
            ISBB   = 0,7 X (GBHE) + 0,3 X (I.C)
                        = 0,7 X (33,3) + 0,3 (41)
                        = 23,3 + 12,3
                        = 35,6
b.      Ruang Pemotongan Kayu Besar
ISBB   = 0,7 X (GBHE) + 0,3 X (I.C)
                        = 0,7 X (33,4) + 0,3 (43)
                        = 23,3 + 12,9
                        = 36,2
c.       Ruang Finishing
ISBB         = 0,7 X (GBHE) + 0,3 X (I.C)
                  = 0,7 X (31,5) + 0,3 (41)
                  = 22,0 + 12,3
                  = 34,3


B.       Pembahasan
PT. Leang Yang merupakan suatu usaha yang beroprasi pada tahun 1995 hingga sampai sekarang dengan luas area perusahaan ± 2 ha dengan jumlah karyawan 86 orang. PT. Leang Yang ini merupakan perusahaan kayu yang mengolah kayu gelondongan menjadi bahan siap pakai yaitu bahan properti rumah tangga yang trediri dari lemari, kursi, meja, tempat tidur dan berbagai macam jenis lainnya.
PT. Leang Yang merupakan tempat praktikum yang dituju untuk mengetahui kesehatan dan keselamatan kerja di PT. Leang Yang tersebut. Pada praktikum ini dilakukan 3 jenis pengukuran, yakni pengukuran kebisingan, pencahayaan dan suhu kelembaban. Hasil akhir pengukuran kebisingan yang didapat melebihi NAB yakni 88,4. Kebisingan yang melebihi ini dapat nmenyebabkan gangguan pada pekerja, dapat menimbulkan ketulian. Untuk pencahayaan kurang dari NAB. Pencahayaan yang kurang dapat menyebabkan kelelahan mata bagi pekerja. Sedangkan untuk suhu melebihi NAB, ini dapat menyebabkan menurunnya kemampuan fisik tubuh dan dapat menyebabkan keletihan, sedangkan kelembaban telah memenuhi syarat.
Proses pengolahan kayu yang ada di industri PT. Leang Yang yang dimulai dari proses penggergajian, penyiapan bahan baku, penyiapan komponen, perakitan dan pembentukan, penyelesaian akhir dan terakhir pengepakan. Karakteristik pekerjaan di industri PT. Leang Yang umumnya proses angkat-angkut, posisi duduk dan berdiri, membutuhkan ketelitian yang
cukup tinggi. Berinteraksi dengan benda taja, terpapar debu, bising. Untuk itu desain tempat kerja di industri PT. Leang yang akan sangat berpengaruh bagi kinerja karyawan

BAB IV
PENUTUP
A.    Kesimpulan
PT. Leang Yang merupakan tempat praktikum yang dituju untuk mengetahui kesehatan dan keselamatan kerja di PT. Leang Yang tersebut. Pada praktikum ini dilakukan 3 jenis pengukuran, yakni pengukuran kebisingan, pencahayaan dan suhu kelembaban. H asil akhir pengukuran kebisingan yang didapat melebihi NAB yakni 88,4. Kebisingan yang melebihi ini dapat nmenyebabkan gangguan pada pekerja, dapat menimbulkan ketulian. Untuk pencahayaan kurang dari NAB. Pencahayaan yang kurang dapat menyebabkan kelelahan mata bagi pekerja. Sedangkan untuk suhu melebihi NAB, ini dapat menyebabkan menurunnya kemampuan fisik tubuh dan dapat menyebabkan keletihan, sedangkan kelembaban telah memenuhi syarat.
Dan kondisi sanitasi yang ada di PT. Leang Yang telah memenuhi syarat. Namun konstruksi bangunan belum memenuhi syarat.
B.     Saran 
Diharapkan untuk pihak perusahaan untuk menerapkan K3 yang  sebenarnya, dan komitmen yang sudah dibangun bersama sebaiknya dijalankan dengan semestinya.